Senin, 12 Januari 2009

LAPORAN KERJA





LAPORAN KERJA PLH

DISUSUN OLEH :

· Ajeng Puji Lestari
· Cinthya Marchy Putri Yones
· Dita Mutiara Sani
· Iden Lindiana
· Ivander Putra Tristanto
· M. Dimas Nugraha
· Virda Alfionida

SMP NEGERI 1
JL. OTTO ISKANDAR DINATA NO.21
TASIKMALAYA

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat Nya kami dapat menyelesaikan laporan blog antisipasi kebakaran hutan .
Tujuan penulisan laporan ini agar para pembaca semua dapat memahami sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran hutan .
Harapan penulis agar para pembaca dapat menerapkan sosialisasi penanggulangan bencana baik untuk dirinya maupun orang lain bilamana terjadi kebakaran hutan di daerahnya masing-masing.
Sehingga para pembaca diharapkan tidak panik untuk menghadapi kebakaran hutan .
Penulis juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan baik penulisan maupun penyusunan baik disengaja maupun tidak disengaja.
Terimakasih atas perhatian para pembaca .



Tasikmalaya , januari 2008


penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG :

Kebakaran hutan semakin meluas dimana-mana . Kebakaran hutan terjadi karena meningkatnya kabut asap di udara yang menimbulkan dampak negative. Contoh dari dampak negative misalnya mengganggu penglihatan, membuat dada menjadi sesak, serta hewan langka menjadi punah.

Kebakaran yang pernah terjadi di Indonesia misalnya di Kalimantan Timur . Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang cukup melimpah dengan sumber daya alamnya, baik yang terdapat di permukaan maupun yang terkandung di dalamnya, dari hulu sampai ke hilir cukup banyak potensi alam yang dapat di gali demikian juga dari darat hingga ke laut. Sektor yang cukup banyak di sentuh untuk wilayah Kaltim masih terfokus pada hasil alam dari hutan dan tambang, untuk potensi wisata masih belum banyak disentuh dengan pengelolaan yang dapat diandalkan dalam menunjang pemasukan Negara melalui daerah.

Sampai saat ini di Kaltim terdapat 78 hak pengusahaan Hutan/HPH termasuk PT. Inhutani I dan II dengan luas kawasan yang telah di kelolah 10.319.025 ha. Luasan ini merupakan setengah dari luas seluruh kaltim, menurut TGHK 21.144.000 Ha sesuai dengan keputusan Mentri Pertanian No.24/Kpts/Um/1983 tanggal 15 januari 1983. Luasan ini akan lebih kecil jika di masukan dengan luasan yang di kelolah untuk sector pertambangan,perkebunan,pertambakan dan lainnya.
Melihat dari angka jumlah perusahaan yang memiliki izin dalam pemanfaatan lahan tersebut,tentunya sudah dapat diestimasikan bahwa pendapat Negara melalui daerah cukup besar yang di berikan oleh Propinsi Kaltim.Tentunya dalam pengambilan atau pengelolaan wilayah hutan atau lainnya ini harus seimbang dengan potensi dengan di eksploitasi .Sehingga proses kelestarian alam yang ada tersebut akan dapat di manfaatkan dengan prinsip-prinsip pembangunan yang lestari.

Kebakaran adalah fenomena lain yang melingkupi perjalanan pengelolaan hutan di Kaltim. Beberapa factor yang berpengaruh dalam terjadinya kebakaran hutan, antara lain : yang pertama, pengaruh alam, factor alam yang merupakan salah satu penunjang kebakaran alam adalah : cuaca, jenis vegetasi, bahan bakar dan kerapatan tanaman.

Yang kedua, Aktivitas Manusia. Beberapa factor yang berpengaruh dalam terjadinya kebakaran hutan, antara lain : kegiatan pembersihan lahan, penguasaan lahan atau sebagai pelampiasan kekecewaan terhadap pihak tertentu.

Kegiatan lain yang dapat menunjang kebakaran selain aktivitas dari industri adalah kegiatan penebangan liar yang memasok kayu bulat ke industri yang mengelola hasil hutan. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh adanya kekurangan jumlah kayu bulat yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kegiatan penebangan liar ini dilakukan pada hutan yang telah dikelola oleh perusahaan atau hutan untuk perlindungan seperti Hutan lindung atau Taman Nasional.

Dilihat dari tulisan diatas, aspek yang dapat menyebabkan kebakaran hutan tersebut, sangat jelas sekali terlihat adanya dorongan ekonomi, dimana seseorang atau sekelompok orang yang berusaha memenuhi tuntutan hidupnya dengan berbagai praktek tertentu untuk menguasai lahan atau pada lokasi tertentu dalam kawasan hutan atau lingkungan secara luas.


BAB II
ISI

A. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dibuat laporan dan blog ini adalah supaya para pembaca dapat memahami cara-cara antisipasi kebakaran hutan sehingga para pembaca dapat menerapkan cara-cara antisipasi kebakaran hutan baik diri sendiri maupun orang lain.

Sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalisir baik harta benda maupun korban jiwa. Dan para pembaca dapat menjadi relawan yang ikut membantu menyukseskan penanggulangan bencana alam

B. PEMBAHASAN MASALAH

Mengingat fungsi hutan yang sangat penting baik ekologis maupun ekonomis. Salah satunya sebagai paru-paru dunia karena hutan dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida.

Tetapi hutan dapat habis salah satunya dengan kebakaran hutan.Sebagaimana kita tahu kebakaran hutan dapat disebabkan oleh alam maupun ulah manusia.

Penyebab oleh alam biasanya jamak terjadi oleh cuaca yang begitu kering hingga dapat menimbulkan titik-titik api yang dapat menjadi kebakaran hutan.

Sedangkan peristiwa illegal logging juga berperan sebagai penyebab kebakaran hutan. Dan ulah manusia yang seakan tidak bertanggung jawab seperti membuang puntung rokok sembarangan ketika berada di hutan dan juga dengan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan baru.

Hal-hal di atas lah yang mendasari kami membuat blog antisipasi kebakaran hutan agar bilamana terjadi kebakaran hutan para pembaca telah siap mengantisipasinya.

BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN.

Kesimpulan akhir dari laporan dan blog kami adalah kebakaran hutan semakin meraja lela di Indonesia khususnya daerah Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

Dan sosialisasi antisipasi kebakaran hutan sangat diperlukan untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam khususnya kebakaran hutan.


II. SARAN

Saran dari kami adalah agar pemerintah peduli dengan hutan seperti membuat UU perlindungan hutan. Dan menindak tegas para pelaku pembakaran hutan hingga mereka mendapat efek jera.
Selain itu antisipasi kebakaran hutan perlu ditingkatkan agar para pembaca dapat mengerti cara-cara antisipasi kebakaran hutan dengan baik.

Tidak ada komentar: